Induk kambing membutuhkan perawatan yang baik, apalagi induk yang sedang bunting tua, memerlukan perawatan yang teliti dan sebaik mungkin, untuk itu dapat diatur sebagai berikut.
Kemudian kita juga harus mengetahui, apakah kambing kita sudah akan beranak atau belum. Untuk itu kita perlu mengetahui ciri-ciri atau tanda-tanda kalau kambing akan beranak antara lain sebagai berikut.
Selama kambing mau beranak, sebaiknya ditunggui, sebab ada kalanya anak kambing sukar keluar karena kepalanya menunduk atau kakinya terlipat. Bila itu terjadi kita dapat menolong dengan jalan memasukkan kembali anak kambing ke tempat yang normal dengan pelan-pelan.
Anak kambing yang baru lahir, hendaknya kita perhatikan di bagian mulut dan hidungnya. Mengapa harus hidung dan mulut? Sebab biasanya bagian-bagian hidung dan mulut itu banyak lendirnya, walaupun induk-induk kambing biasanya menjilati anaknya pada bagian-bagain tersebut terlebih dahulu.
Selain itu, karena mulut dan hidung kambing ini berhubungan langsung dengan paru-paru kambing, kalau lender itu masuk ke dalam paru-paru akan membahayakan jiwa anak-anak kambing. Untuk bagian tubuhnya, dijilati induk kambing, namun kitapun dapat ikut membantu denagn jalan melap tubuh anak kambing supaya lender segera hilang dan tak mengering ditubuh.
Kalau ada anak kambing yang lahir tidak segera bernapas, sebaiknya segera ditolong dengan jalan sebagai berikut.
(1) Menutup mulutnya
(2) Memijit-mijit bagain dada dan kemudian mengangkat-ngangkat tubuh bagain belakangnya.
Kalau tubuh anak kambing telah kering dari lender, maka pusat anak kambing segera diberi jodium tentuur atau pun parutan kunyit dan ditaburi abu dapuryang hangat-hangat kuku. Hal itu untuk menjaga agar kambing tersebut tidak mengalami infeksi. Setelah itu, anak kambing boleh kita pisahkan ke kandang lain yang alasnya diberi jerami. Maksud jerami tersebut adalah untuk menghangatkan anak kambing. Bila akan minum bolehlah kita dekatkan lagi ke induknya yang berada di kandang lain
- Makan harus diperhatikan jumlah maupun kualitasnya.
- Harus dilatih agar bisa bergerak atau jalan menuju kandang peranakan yang nantinya akan ditempati untuk melahirkan anak.
- Kalau induk kambing itu telah mendekati hari kelahiran, harus segera ditempatkan pada tempat yang tersedia
- Kandang untuk beranak itu harus ditempatkan yang terpisah dari kandang kambing lainnya, sebab memerlukan keadaan yang agak tenang.
- Ukuran kandang sebaiknya memang diambilkan dari 1 x 1,5 m.
Kemudian kita juga harus mengetahui, apakah kambing kita sudah akan beranak atau belum. Untuk itu kita perlu mengetahui ciri-ciri atau tanda-tanda kalau kambing akan beranak antara lain sebagai berikut.
- Punting bila diperah mengeluarkan cairan putih.
- Kambing yanga akan melahirkan selalu kelihatan gelisah dan suka mencakar-cakar lantai.
- Dari alat kelaminnya selalu keluar cairan berupa lender yang putih dan jernih.
- Suka mengembik.
Selama kambing mau beranak, sebaiknya ditunggui, sebab ada kalanya anak kambing sukar keluar karena kepalanya menunduk atau kakinya terlipat. Bila itu terjadi kita dapat menolong dengan jalan memasukkan kembali anak kambing ke tempat yang normal dengan pelan-pelan.
Anak kambing yang baru lahir, hendaknya kita perhatikan di bagian mulut dan hidungnya. Mengapa harus hidung dan mulut? Sebab biasanya bagian-bagian hidung dan mulut itu banyak lendirnya, walaupun induk-induk kambing biasanya menjilati anaknya pada bagian-bagain tersebut terlebih dahulu.
Selain itu, karena mulut dan hidung kambing ini berhubungan langsung dengan paru-paru kambing, kalau lender itu masuk ke dalam paru-paru akan membahayakan jiwa anak-anak kambing. Untuk bagian tubuhnya, dijilati induk kambing, namun kitapun dapat ikut membantu denagn jalan melap tubuh anak kambing supaya lender segera hilang dan tak mengering ditubuh.
Kalau ada anak kambing yang lahir tidak segera bernapas, sebaiknya segera ditolong dengan jalan sebagai berikut.
(1) Menutup mulutnya
(2) Memijit-mijit bagain dada dan kemudian mengangkat-ngangkat tubuh bagain belakangnya.
Kalau tubuh anak kambing telah kering dari lender, maka pusat anak kambing segera diberi jodium tentuur atau pun parutan kunyit dan ditaburi abu dapuryang hangat-hangat kuku. Hal itu untuk menjaga agar kambing tersebut tidak mengalami infeksi. Setelah itu, anak kambing boleh kita pisahkan ke kandang lain yang alasnya diberi jerami. Maksud jerami tersebut adalah untuk menghangatkan anak kambing. Bila akan minum bolehlah kita dekatkan lagi ke induknya yang berada di kandang lain